Belitung Titik Nol Kilometer dan Bundaran Tugu Satam_ Edisi Olwen
Olwen di Belitung Titik Nol Kilometer atau Zero Point. |
“Jarak itu sebenarnya tak pernah ada.
Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.”
—Joko Pinurbo—
Belitung
Titik Nol Kilometer dan Bundaran Tugu Satam berada di area yang sama, yaitu
pusat kota Tanjung Pandan. Menjadi sentral persimpangan aktivitas lalu lalang
kendaraan ke berbagai tujuan serta dikelilingi oleh berbagai macam pertokoan
dan gedunggedung vital. Sebenarnya, di
sinilah awal mula perkenalan Yunis dan Icky dengan Pak Sugeng. Dengan senyum
dan tawa kecil nan ramah beliau menawarkan diri untuk menjadi pemandu kami
selama di Belitung. Dengan keramahan yang dipunyai beliau, aku yakin tak
seorang pun akan menolaknya. Begitulah kedekatan kami dimulai menyertai
kisah petualangan selama di Pulau Belitung.
*
Dok pribadi - Belitung Titik Nol Kilometer dan Bundaran Tugu Satam. |
Belitung Titik
Nol Kilometer
Dok pribadi - Suasana di Belitung Titik Nol Kilometer kota Tanjung Pandan. |
Dilansir
dari Letak
Sebenarnya Titik Nol di Belitung, Ini Penjelasan Lengkap Sejarawan -
Posbelitung.co (tribunnews.com), bahwa Titik Nol Kilometer Belitung telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Belitung secara resmi sejak tahun 1924 yang diperbaharui pada tahun 2009 melalui
kesepakatan dan jajak pendapat sejumlah ahli dan sejarawan Belitung. Dari laman
yang sama, diketahui bahwa zaman dulu terdapat sebuah travo listrik di tengah
kota yang berdampingan dengan patok penanda titik nol kilometer yang terlihat
jelas dari empat sisi persimpangan atau empat arah jalan raya yang ada di pusat
kota Tanjung Pandan.
Penanda Belitung
Titik Nol Kilometer kini jauh lebih jelas terlihat, dengan font tulisan,
pemilihan warna, dan desain yang dibuat semenarik mungkin. Menjadi salah satu
ikon kota Tanjung Pandan yang patut didokumentasikan.
Bundaran Tugu
Satam
Dok pribadi - Bundaran Tugu Satam yang berada di pusat kota Tanjung Pandan. |
Bundaran
Tugu Satam merupakan landmark kota Tanjung Pandan. Tugu ini berdiri kokoh
dikelilingi tetaman melengkung bundar, sehingga disebutlah Bundaran Tugu Satam.
Sebagai warisan geologis kelas dunia, Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung dengan
bangga menjadikannya salah satu ikon Pulau Belitung dengan mendirikan Tugu
Satam atau Satam Square yang terletak di jantung kota.
Billitonite
atau Meteorite atau dikenal dengan nama Batu Satam adalah sejenis batu permata
yang sangat langka dan unik di dunia yang berasal dari Pulau Belitung.
Diperkirakan berjutajuta tahun lalu sebuah meteor meledak di angkasa karena
pergesekannya dengan udara. Pecahan meteor tersebut jatuh bagai hujan partikel
yang berkilap menyebar ke bumi, kemudian membeku seperti kaca.
Dok Pribadi - Koleksi batu satam yang berada di Museum Pemerintah Kabupaten Belitung. |
Warna hitam
dari batu ini berasal dari percampuran dengan zat asam karbon, zat mangan, dan
zat lain yang terkandung di dalam bumi Pulau Belitung. Sedangkan tekstur yang
menyerupai ukiran pada permukaan batunya terjadi melalui proses alami yang
tergesek arus air bawah tanah dengan kedalaman -/+ 50 meter.
Pada tahun
1921 seorang dari Belanda bernama Ir. N. Wing Easton, dari Akademi Amsterdam di
Belanda menamakan batu ini “Billitonite”—dalam bahasa Belanda—yang berarti batu
dari Belitung. Sedangkan nama Satam berasal dari bahasa Cina, “SA” artinya
pasir, “TAM” bermakna empedu. Dengan kata lain, SATAM adalah empedu pasir.
Batu ini
hanya bisa diketemukan secara kebetulan ketika masyarakat menggali timah di
Belitung dengan kedalaman 50 meter. Karena unik dan langkanya batu ini di
dunia, maka batu ini dibuat menjadi perhiasan, seperti cincin, bros, liontin
kalung. Selain di Indonesia khususnya di Pulau Belitung, jenis batu ini dapat ditemukan
pula di dua negara lainnya yaitu di Australia (Australite), dan Cekoslowakia
(Cryptonite).
*Dari berbagai sumber
Dok pribadi - Cincin batu satam salah satu cinderamata khas Belitung. |
Dikarenakan
batu satam sudah sangat jarang ditemukan oleh penambang, menyebabkan harga jual
batu ini melambung tinggi. Namun demikian batu satam dengan aneka bentuknya
telah melekat menjadi cinderamata khas Pulau Belitung.yk[]
Foto by Icky - Yunis Kartika di Bundaran Batu Satam Tanjung Pandan, Belitung. |
“I don’t think that architecture is only about
shelter…
It should be able to excite you, to calm you, to make
you think.”
—Zaha Hadid—
PS : sila menulis komentar,
membagikan, atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan
saling mengunjungi. Terima kasih sudah mampir ^_^
#belitungtitiknolkilometer
#satamsquare
#bundarantugusatam
#batusatam
#pulaubelitung
#zeropoint
#sepatusepatuyunis
0 comments:
Post a Comment