Rindu Menguar Di Rumah Adat Belitong_ Edisi Olwen
Dok pribadi - Rumah Adat Belitong tampak depan. |
“Wadah yang bernama Negara Republik Indonesia yang
terdiri dari berbagai agama,
suku, adat istiadat ini supaya utuh tidak retak.”
—Soekarno—
Usai
mengunjungi Danau Kaolin, kami kembali berkendara. Tujuan selanjutnya adalah
Rumah Adat Belitong. Rumah khas yang disebut juga dengan Rumah Panggong.
Lokasi Rumah Adat Belitong terletak di jalan Jenderal A. Yani di pusat kota Tanjung
Pandan, bersebelahan dengan Rumah Dinas Bupati Belitung. Di dalam rumah adat
ini terdapat beberapa artefak seni dan budaya masyarakat Belitong seperti
pakaian adat, alat-alat adat untuk penyelenggaraan perkawinan, serta alatalat pertukangan
maupun pertanian.
Dok pribadi - Bagianbagian dari Rumah Adat Belitong, termasuk teras. |
Begitu sampai
kami langsung menuju Rumah Adat Belitong. Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat
parkir kendaraan. Dari kejauhan rumah itu terlihat besar dan memanjang. Di tengahnya
terdapat tangga untuk naik ke atas menuju rumah. Sebelum memasuki pintu,
terdapat sebuah teras yang juga luas memanjang. Teras ini difungsikan untuk
kegiatan menerima tamu, atau dudukduduk minum kopi sambil berbincang santai.
Dok pribadi - Instalasi pernikahan tradisi/adat masyarakat Belitong. |
Dok pribadi - Ruang utama dan hiasan foto tokohtokoh penting Belitong. |
Setelah teras,
kita akan memasuki ruang utama. Ruang ini adalah ruang paling luas dan tanpa
sekat. Di sebelah kiri, terdapat display maneken menggunakan pakaian pengantin
adat Belitong berwarna merah, lengkap dengan aksesoris dan kain tenun. Begitu pula
pada latar terdapat pernikpernik hiasan tradisi dengan warnawarna cerah yang
biasa digunakan pada pesta pernikahan, termasuk display contoh kamar
pengantin. Di lantai beralas karpet tertata ruparupa jenis seserahan yang biasa
dibawa pengantin pria dan replikareplika hidangan khas pesta. Pada bagian ini
terdapat tali pembatas bagi pengunjung, dan himbauan untuk tidak menyentuh pajangan.
Sebelah kiri
terdapat lemari kaca tinggi berisi maneken menggunakan pakaian pengantin. Di sebelahnya
diletakkan meja dan lemari kayu susun tepat foto tokohtokoh Belitong masa
lampau tersimpan rapih. Pada dindingdinding kayu terpasang figura berisi
fotofoto lama yang mencerminkan kehidupan masyarakat Belitong. Misalnya foto
rumah Belitong kuno, kelompok kesenian, permainan tradisi ‘main beripat’,
dan lain sebagainya. Kurasa, foto gadis kecil sedang menggendong anak kancil
adalah favorit Yunis. Xoxoxo…
Dok pribadi - Foto repro masyarakat tempo dulu koleksi Rumah Adat Belitong. |
Dok pribadi - Foto repro masyarakat tempo dulu koleksi Rumah Adat Belitong. |
Rumah adat ini
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang utama, penghubung antar ruang/ruang netral/loss,
dan dapur. Ruang utama selain seperti yang dijelaskan di atas, berfungsi pula sebagai ruang berkumpulnya keluarga dan
berkegiatan bersama. Kemudian sebelum dapur terdapat sebuah ruang penghubung
yang disebut loss. Bentuknya hampir menyerupai teras samping dengan
balebale dan terdapat pula tangga naik turun. Terakhir ruang dapur tempat
tempat segala aktivitas memasak dan menaruh peralatan pertanian. Caping warna
warni digantung di dinding dapur. Pada sebuah sudut di dapur, terdapat buaian
bayi dari kain sarong yang bergantung ke tiang atap rumah. Jadi sambil memasak
para ibu bisa sambil menjaga bayinya. Di tengahtengah dapur terdapat sebuah replika
roda pengangkut, caping, dan keranjang rotan yang diperbolehkan digunakan oleh
pengunjung untuk berfoto sebagai properti. Ruang dapur ini meskipun luas namun
terkesan lebih padat dengan beragam peralatan, juga lemari penyimpanan. Sebuah lemari
menyimpan satu set perangkat musik, seperti gong, rebana, dan lainnya.
Dok pribadi - Ruang dapur yang padat dengan aneka rupa peralatan. |
Dok pribadi - Buaian bayi sederhana di sudut ruang dapur. |
Dilansir dari
brosur Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, rekontruksi arsitektur bangunan Rumah
Adat khas Belitong sangat kental dengan Budaya Melayu. Kekhasan ini pula yang
biasa dijumpai di daerah sepanjang pantai Sumatera dan Malaka. Seperti halnya
rumah khas Melayu, rumah adat Belitong juga dikenal memiliki tiga tipe yaitu
arsitektur Melayu awal, Melayu bubung panjang dan Melayu bubung limas. Rumah Melayu
awal berupa rumah panggung kayu dengan bahan seperti kayu, bambu, rotan, pohon
tumpeng, daun dan alang-alang yang tumbuh dan mudah didapat di sekitar
pemukiman.
Dok pribadi - Foto repro dan miniatur rumah adat koleksi Rumah Adat Belitong. |
Rumah Adat Belitong
berbentuk piramida. Dahulu rumah limas merupakan kebanggaan pemiliknya karena
dengan bentuk rumah orang akan tahu siapa pemilik rumah tersebut. Sesuai
namanya Rumah Panggong, berbentuk rumah panggung dan atapnya berbentuk
piramid terbuat dari kayu yang kuat seperti kayu nyato salah satu kayu
berkualitas di Bangka Belitung. Di tempat ini juga sering diadakan upacara dan
tarian daerah.
Setiap kali Yunis
melangkah, lantai kayunya berderak. Tapi ini jenis derak khas kayu yang
menimbulkan romantisme masa kecil dan kampung halaman almarhum neneknya di ujung
Bandung Selatan. Aroma pernis dan kayu, serta ornamenornamen khas rumah Belitong
semakin menguarkan kerinduan pada masa lalu. Nyatanya sejauh apa pun melangkah,
kita tidak pernah bisa lepas dari tradisi dan akar kehidupan, karena ia adalah
bagian dari identitas.yk[]
Foto by Icky - Yunis Kartika dengan properti pengangkut barang di Rumah Adat Belitong. |
“Di Tanah kita, agama dan tradisi saling memberi arti,
membuka peluang untuk saling menghargai.”
—Najwa Shihab—
PS : sila menulis komentar, membagikan
atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan saling
mengunjungi. Terima kasih sudah mampir ^_^
#BPNRamadan
2023
#artikel3
0 comments:
Post a Comment