Museum Timah Indonesia Pangkalpinang Bangka_ Edisi Olwen

yunis kartika
Foto by Icky - Yunis Kartika di depan Museum Timah Indonesia Pangkalpinang, Bangka.

 

 

 

“Sejarah bukan seni bernostalgia, tapi sejarah adalah ibrah, pelajaran, yang bisa kita tarik ke masa sekarang untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.”

--Ahmad Fuadi—

 

 

 

Indonesia kaya dengan sumber daya alam, salah satunya timah. Anda pasti pernah mendengar tentang timah, atau mungkin anda salah seorang pemilik tambang timah? Hohoho… itu bagus! Ya, timah merupakan salah satu hasil tambang yang banyak ditemukan di daerah Kepulauan Riau, Riau, Singkep, dan Kalimantan Barat. Namun, yang paling terkenal sebagai penghasil timah adalah Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi ke 31 ini memang tidak bisa dilepaskan dari timah, selain pariwisata pantainya yang kini semakin menggeliat.

 

Nah, di Bangka terdapat dua buah museum timah, satu terletak di ibukota provinsi yaitu Pangkalpinang, dan satu lagi terdapat di Muntok, Bangka Barat (akan dibahas terpisah). Koleksi yang dipajang di kedua museum timah ini relatif sama, kecuali untuk sejarah kedaerahan dan kelengkapan unsur pendukung.

*

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - bagian dalam MTI Pangkalpinang, Bangka.

Museum Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang berada di jalan Ahmad Yani No. 179, Pangkalpinang, Bangka. Dengan jam operasi hari Senin hingga Minggu, pukul 08.00 – 16.00, kecuali hari Jumat libur. Untuk masuk ke MTI tidak dipungut biaya, kita juga bisa meminta pendampingan agar alur tur di dalam MTI lebih terarah plus mendapat penjelasanpenjelasan yang dibutuhkan dengan lebih terperinci.

 

Memasuki pintu MTI kami disambut hangat oleh guide museum, diantaranya masih berseragam sekolah menengah. Rupanya MTI menerima siswa magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) jurusan pariwisata. Mereka mempersilahkan Yunis untuk mengisi buku tamu terlebih dahulu sebelum melanjutkan tur museum. Sebagai etika, Yunis biasa menanyakan beberapa hal pada petugas museum, termasuk diantaranya permintaan izin untuk mendokumentasikan. Pada mulanya, petugas tidak mengizinkan untuk mendokumentasikan secara video, hanya memperbolehkan foto. Setelah melalui penjelasan pentingnya video sebagai bagian dari kebutuhan informasi kepenulisan Yunis, akhirnya petugas mengizinkan. Yunis juga menuliskan alamat blog-nya, sebagai bukti bahwa MTI akan menjadi salah satu konten dalam travel blog-nya. Di beberapa tempat bersejarah, anda mungkin juga harus bertanya pada petugas sebelum mengambil dokumentasi. Meski seringkali tanda ‘kamera coret’ atau ‘dilarang mengambil dokumentasi’ tidak terpampang dengan tegas.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - replika Prasasti Kota Kapur, MTI Pangkalpinang, Bangka,

Searah jarum jam, diawali dengan replika Prasasti Kota Kapur 686 M. Prasasti ini diketemukan oleh seorang pegawai pamong praja pada tahun 1892 yang bernama J.K. Van Der Meulen. Penemuannya menjadi unik karena berkat prasasti inilah diketemukan kerajaan Sriwijaya. Kemudian koleksi dilanjutkan dengan tiga buah peta (Riau-Pulau Lingga, Bangka dan Belitung) cetakan lama hibah dari seorang donatur.

 

museum timah indonesia pangkalpinang
Dok Pribadi - Geologi timah MTI Pangkalpinang, Bangka.

Display berikutnya bertajuk ‘Geologi Timah’, didalamnya kita bisa melihat berbagai jenis bebatuan dan pemetaan jalur timah atau persebaran sumber daya timah di pulau Bangka dan Belitung. Ruang berikutnya beisikan informasi mengenai eksplorasi dari bor Bangka hingga kapal bor lepas pantai. Bor Bangka diciptakan oleh A. J Akeringa, seorang ahli geologi Bangka Tin Winning (BTW) pada tahun 1885. Sebelum masa penciptaan ini, pemboran dilakukan dengan alat bor tusuk, yang diperkenalkan oleh pendatang Cina diawal abad 18 dengan nama asli Ciam, yang berarti ujung runcing. Belanda menamakannya Chinese stick. Keunggulan peralatan bor Bangka bertumpu pada kesederhanaannya. Peralatan ini terkenal diseluruh dunia dengan nama Banka Drill. Peralatan yang sangat berjasa untuk melakukan pemboran lapisan tanah alluvial dengan kedalaman kurang dari 40 m. Memasuki abad 19 mulai diketemukan adanya lapisan tanah alluvial-dalam, dimana alat bor Bangka tidak mampu menembusnya. Maka, diciptakan berbagai modifikasi alat bor berbasis bor Bangka.

 

museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - eksplorasi bor Bangka MTI Pangkalpinang, Bangka.

Selama 100 tahun pertama berlangsungnya penambangan timah di Bangka, para ahli geologi percaya bahwa timah alluvial di Bangka berasal dari sumber primernya di Semenanjung Malaya. Adalah Ir. Ficks seorang ahli geologi BTW pada tahun 1872 menemukan bukti di Bukit Sambunggiri, yang menggambarkan bahwa timah alluvial di Bangka berasal dari granit di pulau itu sendiri.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - peralatan kuli kolong sederhana MTI Pangkalpinang, Bangka.

Awal penggalian timah dimulai abad 18, dimana penduduk pribumi memulai penggalian dengan menggunakan linggis berbahan kayu (sebelum menggunakan linggis besi) untuk menggali sumuran hingga mencapai kedalaman lapisan bertimah. Sumuran ini dikenal dengan sebutan Sumur Palembang. Untuk mencuci pasir timah digunakan dulang kayu dan batok kelapa. Peralatan lainnya yang digunakan adalah Chincia atau pompa Cina merupakan teknologi baru yang dibawa pendatang Cina diawal abad 18. Chincia menjadi pompa air standar sampai datangnya teknologi mesin 150 tahun kemudian. Kemudian kereta dorong, yang merupakan alat angkut utama disamping kuda, sampai kemudian dikenal kereta api dan mobil awal abad 20. Peralatan selanjutnya adalah perlengkapan standar buruh tambang, yaitu jaket dari kulit kambing, dua jenis pacul (untuk tanah liat dan tanah kerikil), dulang, berbagai jenis parang dan alat potong.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - Kaledoskop 100 tahun kapal keruk timah di Indonesia, MTI Pangkalpiang, Bangka.


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - miniatur kapal keruk timah MTI Pangkalpinang, Bangka.

Memasuki area lainnya, kita disuguhi informasi mengenai kapal keruk sepanjang abad 20 atau kaledoskop 100 tahun kapal keruk timah di Indonesia. Diperlihatkan perkembangan dan evolusi kapalkapal pengeruk timah beserta mangkuk keruknya. Di tengah ruangan aneka miniatur penggalian timah tempo dulu dan miniatur ragam kapal keruk disuguhkan. Membantu pengunjung untuk memvisualisasikan informasi dan gambargambar. Semakin ke dalam, informasi semakin bernas. Dalam ruang yang luas, Yunis merasa memasuki kapsul waktu. Lintas sejarah timah Indonesia mengalur dengan runut dalam gambar, keterangan dan tahun. Sebuah replika kereta dorong dari kayu terpajang dikelilingi garis pengaman, juga cerita dibaliknya berwujud gambar.

 

Selain sejarah timah Bangka, kita bisa menemukan manuskrip awal penulisan sejarah Bangka. Dimulai dengan literalisasi manuskrip Haji Idris tahun 1861, yang merupakan naskah tertua tentang sejarah Bangka. Haji Idris adalah seorang guru yang ditokohkan di Muntok. Manuskrip aslinya tersimpan di perpustakaan di Leiden, Belanda, tercatat dalam katalog dengan nama Carita Bangka. Kemudian literalisasi manuskrip Abang Arifin Tumenggung Kertanegara I, yang berkedudukan sebagai Hoofdjaksa (jaksa tinggi) di Muntok pada tahun 1878. Ia menulis ‘Tjerita Asal Muasal Kejadian Poelaoe Bangka’, yang ditulis dalam bahasa Melayu huruf Arab. Literalisasi manuskrip selanjutnya Tahun 1879 oleh Abang Muhammad Ali Tumenggung Kertanegara II, yang menulis ‘Soerat Tjerita Atsal Tanah dan Orang Jang Mendijami Tanah Bangka’, yang ditulis tangan dalam bahasa Melayu huruf latin. Terakhir, tahun 1925 Raden Achmad dan Abang Abdul Jalal menulis buku ‘Riwayat Poelaoe Bangka Berhoeboeng Dengan Palembang’. Tulisan dengan judul yang sama dimutahirkan pada tahun 1939. Buku cetakan asli tahun 1925 tersimpan di perpustakaan KITLV di Leiden, Belanda.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - linimasa sejarah lada putih Muntok, MTI Pangkalpinang, Bangka.

Beranjak ke sudut lain, terdapat linimasa sejarah lada. Tepatnya sejarah lada putih Muntok. Tanaman yang berasal dari India Selatan ini diperkenalkan di Jawa antara 100 SM – 600 Masehi, yang kemudian menyebar keseluruh Nusantara. Tahun 1869 pemerintah Belanda menurunkan tim ahli botani yang dipimpin J. H. Teysmann untuk menggalakkan tanaman lada di Bangka. Hal ini untuk mendukung kestabilan hidup penambang timah. Terdapat Sample lada putih hasil penjemuran, sample lada putih hasil perendaman dan sample lada putih hasil  pemetikan. Lada dari Bangka memang terkenal karena kualitasnya dan rasa ‘pedas-hangat’ yang berbeda dari ladalada putih dari daerah lain. Sehingga lada Muntok atau Bangka menjadi salah satu oleholeh wajib yang harus dibeli.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok Pribadi - pojokan kain cual MTI Pangkalpinang, Bangka.

Di sini lain terdapat informasi tentang Kain Cual, yaitu kain tenun khas dari provinsi Bangka Belitung. Kain yang awal mula penenunannya di kota Muntok abad 17, namun terhenti sejak perang Eropa tahun 1914. Selengkapnya tentang kain cual akan dibahas di edisi selanjutnya ya, tenang… xoxoxo… Sejarah pulau Bangka menjadi tambahan isi dari MTI Pangkalpinang. Termasuk linimasa sejarah lada dan kain cual.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - artefak timah MTI Pangkalpinang, Bangka.


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - artefak timah di MTI Pangkalpinang, Bangka.

Pada bagian akhir diceritakan tentang artefak timah. Tahun 2016 seorang pemerhati sejarah Bangka bernama Alfani Mundari Achmad melaporkan penemuan sekumpulan benda artefak timah oleh seorang pekerja tambang rakyat (Jambang Inkonvensional) di Pantai Teluk Berhala, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Artefak timah ini berupa temuan timah kuno yang didapat pada galian sedalam 4m. Terkumpul 77 buah benda berbagai bentukan dari yang sederhana hingga artistik, mengesankan bahwa di lokasi itu telah terjadi kegiatan olah timah dalam masa panjang. Keterdapatan butirbutir timah dan terak timah (sisa peleburan timah) menunjukkan bahwa di tempat itulah dibuatnya bendabenda tersebut. Dan bagaimana timah menjadi alat tukar atau barter dalam kehidupan masyarakat.

 

Sepanjang tur ini kami dikawal terus adek guide Azril yang terus memberikan informasi dari balik maskernya. Kadangkadang terlihat kikuk dan gugup, mungkin dalam pikirannya mbak ini nanya terus, kapan pulangnyaxoxoxokidding!! Kami datang persis sejam sebelum waktu museum tutup, jadi memang mepet banget.

 


museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - mangkuk keruk timah di halaman MTI Pangkalpinang, Bangka.

MTI Pangkalpinang memiliki riwayatnya tersendiri. Bangunan bersejarah yang awalnya merupakan rumah dinas Hoofdt Administrature Banka Tin Winning (BTW) dan pada awal tahun 1949 bangunan ini dijadikan sebagai tempat perundingan Komisi Tiga Negara. Dimana perundingan ini merupakan persiapan Perundingan Roem Royen yang tercatat dalam sejarah sebagai perundingan yang mengembalikan kedaulatan negara Republik Indonesia.

 

museum timah indonesia pangkalpinang
Dok pribadi - timah Bangka, MTI Pangkalpinang, Bangka.

Pada tanggal 1 Maret 1953 bangunan diambil alih oleh PN. Tambang Timah Bangka (TTB) dan dijadikan Museum Wisma Budaya. Kemudian pada awal tahun 1960 Museum Wisma Budaya dikembangkan menjadi Museum Timah Indonesia sampai sekarang. Pada tanggal 20 September 2018 Museum Timah Indonesia Pangkalpinang mendapat penghargaan dari MURI sebagai Museum Timah Pertama di Asia.

 

Museum Timah Indonesia (MTI) Pangkalpinang adalah Museum Teknologi Pertimahan yang dikelola oleh PT Timah Tbk dengan tujuan untuk mencatat sejarah pertimahan di Indonesia serta memperkenalkannya kepada masyarakat sebagai sarana informasi, edukasi dan rekreasi.

*

 


kerajinan timah
Dok pribadi - kerajian timah Bangka.

Pada akhir kunjungan, Yunis diajak ke gedung lain di kompleks MTI. Gedung tersebut adalah perpustakaan dan toko kecil yang menjual aneka cinderamata khas Bangka; kerajinan timah dan pernikperniknya, termasuk kain cual. Jangan kaget ya, kerajinan dan pernik yang terbuat dari timah cukup mahal harganya, begitu pula kain cual. Tapi jika anda adalah pengkoleksi bendabenda khas daerah pasti tidak akan keberatan, karena keotentikan dan pengolahannya memang rumit. Jadi, ya, memang sepadan.

 

Kini, penambangan timah dibatasi hanya oleh pemerintah dan yang memiliki izin tambang, karena penambangan bersifat destruktif. Bekasbekas penambangan timah yang sudah tidak terpakai ditinggalkan begitu saja meninggalkan jejak serupa danaudanau sedang-besar yang terlihat jelas dari pesawat ketika kita terbang mendekati pulau Bangka. PR besarnya sekarang adalah, kolongkolong bekas penambangan timah perlu segera direklamasi. Demi kebaikan bumi, demi kebaikan hidup manusia itu sendiri.yk[]

 



yunis kartika
Foto by Icky - Yunis Kartika dan adek Azril, guide magang di Museum Timah Indonesia Pangkalpinang, Bangka.


 

 

 

“Tujuan mempelajari sejarah bukanlah untuk mencemooh tindakan manusia, atau untuk menangisi atau membencinya, tetapi untuk memahaminya. Dan semoga kemudian belajar darinya saat kita merenungkan masa depan kita.”

--Nelson Mandela—

 

 

 

 

 

 

 

PS : sila untuk menulis komentar, membagikan atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan saling mengunjungi.

 


0 comments:

Post a Comment