Masjid Raya Sumatera Barat_ Edisi Samayo di Ramadhan 1443H

masjid raya sumatera barat
Dok pribadi - Masjid Raya Sumatera Barat.


"Bagian negeri yang paling Allah cintai adalah masjidmasjidnya,
dan bagian negeri yang paling Allah benci adalah pasarpasarnya."
(HR. Muslim)

 

Masih seri jalanjalan seputar Bukittinggi dan Padang. Saya dan Yunis –kami menyempatkan untuk mengunjungi salah satu ikon kota Padang, yaitu Masjid Raya Sumatera Barat. Masjid yang sempat hangat dibicarakan karena kontroversi desain atap yang tidak lazim dan ornamenornamen hias yang mengundang beragam interpretasi. Hal tersebut justru seolah menjadi magnet daya tarik tersendiri yang mengundang wisatawan lokal dan asing untuk datang dan melihat langsung. Begitu juga dengan kami. Serius! Penasaran! Sayangnya, pada saat itu, kami tidak bisa masuk ke dalam masjid. “tidak bisa” loh ya, bukan “tidak mau”, dikarenakan penulis blog ini sedang mendapat kunjungan rutin. Jadilah kami hanya bisa menikmati area luar masjid yang tak kalah memukau.

 

Menuju sore lepas Ashar, kami tiba di pelataran masjid. Suasana tidak begitu ramai malah cenderung lengang, dengan kondisi dan situasi pandemi, kegiatan keagamaan maupun sosial komunitas masih dibatasi. Hanya terlihat beberapa kelompokkelompok kecil; sebagian sekadar menikmati sore, sebagian terlihat ramai berdiskusi, sebagian lagi adalah pengunjung seperti kami yang berniat ber-selfie-wefie ataupun mendokumentasikan kemegahan masjid tersebut.

 


masjid raya sumatera barat
Dok pribadi - Panorama Masjid Raya Sumatera Barat.



Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Dimana hubungan vertikal (hablum minallah) kepada Sang Pencipta dan hubungan horizontal (hablum minannas) kepada sesama umat manusia terjalin dengan kuat. Masjid menjadi perekat sosial bagi umat muslim, terutama masyarakat di sekitar masjid tersebut. Demikian pula halnya dengan Masjid Raya Sumatera Barat –untuk selanjutnya kita sebut MRSB. Seringkali kita juga melihat masjid berfungsi sebagai tempat yang mewadahi kegiatankegiatan sosial, pendidikan atau menjadi tempat suatu komunitas.


Untuk mendapatkan bahan tulisan ini, saya melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber di internet, termasuk Wikipedia yang datanya cukup padat dan informatif untuk dibagikan pada pembaca, karena merupakan saripati dari kumpulan referensi media cetak dan online (bisa dilihat di akhir laman bawah Wikipedia). Nah, kalau anda seorang penulis atau yang berniat menjadi penulis, jangan lupa untuk menuliskan sumber data yang anda ambil, sebagai etis penulis ya... oke kita lanjutkan lagi.

 

Terletak di jalan Chatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Masjid ini menjadi masjid terbesar di Sumatera Barat. Menempati area seluas 40.343 meter persegi. Pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar 12 tahun secara bertahap sejak dimulainya peletakan batu pertama dan menghabiskan biaya sekitar 330M rupiah yang sebagian besar berasal dari APBD Sumatera Barat. Untuk rancangan masjid sendiri dilakukan sayembara yang diikuti oleh 323 peserta dari berbagai negara dengan hadiah sebesar 150 juta rupiah, yang dimenangkan oleh arsitek Rizal Muslimin dan Timnya dari Bandung. Rancangannya berupa bangunan persegi membentuk gonjong*. Meskipun rancangan masjid tersebut sempat menuai kritik dikarenakan tidak adanya kubah –dalam hal ini masjid sangat identik dengan kubah, namun pada akhirnya setelah tertunda karena gempa bumi pada tanggal 13 September 2007, Gubenur menjabat pada masa itu akhirnya mulai meletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan MRSB pada 21 Desember 2007.

 


masjid raya sumatera barat
Dok pribadi - Masjid Raya Sumatera Barat.



Kontruksi masjid terdiri dari tiga lantai. Ruang utama yang dipergunakan sebagai ruang salat terletak di lantai atas, memiliki teras yang melandai ke jalan. Denah masjid berbentuk persegi yang lancip di empat penjurunya, mengingatkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau yaitu Rumah Gadang.

 

Gagasan  pembangunan MRSB bermula ketika Padang selaku ibu kota provinsi dianggap tidak memiliki masjid yang representatif untuk menampung jemaah dalam jumlah banyak. Pada awalnya hanya akan melakukan renovasi terhadap Masjid Nurul Iman, karena untuk membangun masjid baru dengan kapasitas tersebut membutuhkan biaya sangat besar. Namun, setelah pergantian pemerintahan/gubernur yang menjabat, merasa bahwa masjid yang representatif penting dalam berbagai kegiatan keagamaan.

 

Jadi MRSB dari awal hingga akhir pembangunan mendapat banyak sekali kontribusi dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. Sebut saja, pemerintah Arab Saudi yang mengocorkan bantuan dana sebesar 50 juta dolar Amerika atau setara 500 milyar pada saat itu (bantuan ini dipindah alokasikan ke pusat untuk bantuan keperluan rehabilitasi dan rekontruksi pasca-bencana), pemerintah Turki pun mengirimkan bantuan karpet permadani untuk mendukung penyelenggaraan ibadah. Tak luput sumbangan masyarakat yang terhimpun untuk pembangunan masjid, kerja sama dengan pihak swasta, pemerintah daerah sendiri dan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum RI. Selain itu bantuan khusus pada tahap akhir dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Papua.

 

MRSB sangat mengakomodasi arsitektur lokal, terutama gonjong dan ragam hias Rumah Gadang. Konstruksi bangunan dirancang menyikapi kondisi geografis Sumatera Barat yang beberapa kali diguncang gempa berkekuatan besar. Ditopang oleh 613 tiang pancang. Dengan kondisi tofografi yang masih dalam keadaan rawa, kedalaman setiap pondasi tidak dipatok karena menyesuaikan titik jenuh tanah.

 

Ruang utama yang dipergunakan sebagai tempat salat terletak di lantai atas berupa ruang lepas. Dengan luas 4.430 meter persegi, lantai atas diperkirakan dapat menampung hingga 6000 jemaah. Lantai dua berupa mezanin berbentuk leter U memiliki luas 1.832 meter persegi. Sebagai masjid terbesar di Sumatera Barat, MRSB membutuhkan dana perawatan yang besar pula, meliputi mekanikal, konstruksi dan petugas, dengan total biaya mencapai 4,2 milyar pertahun. MRSB resmi dibuka untuk umum pada tanggal 4 Januari 2019, berkapasitas 20.000 jemaah dan pada masa normal buka 24 jam –selama masa pandemi mengikuti syarat dan ketentuan pemerintah.

 

masjid raya sumatera barat
Dok pribadi - Ornamen hias pada dinding Masjid Raya Sumatera Barat.


Meskipun kami tidak bisa masuk ke dalam, dari salah satu pintu yang terbuka kami mengintip dari luar, interior dalam yang megah berhias ornamen nuansa warna ungu, emas dan gading yang sangat memesona. Pada langitlangitnya terdapat 99 nama suci Allah SWT yang disebut Asmaul Husna. Memadukan ukiran khas Minang dan kaligrafi Arab dalam tradisi yang modern.

 

Pada bagian luar MRSB terdapat tetaman mini menghiasi sekeliling masjid. Halamannya yang luas dilengkapi lahan parkir dan ruang terbuka hijau membuat semakin asri, nyaman dan sejuk. Tangga bagian depan banyak dimanfaatkan pengunjung untuk berfoto. Setelah beribadah, pengunjung bisa menikmati suasana sekitaran masjid. Lokasi masjid sangat strategis, mudah dijangkau dan masih termasuk area pusat kota. Bangunan masjid ini terlihat sangat mencolok ketika kita melewatinya. Sayang memang, kami hanya bisa menatap dengan takjub bagian luarnya saja, tanpa bisa benarbenar melihat dalamnya dengan detail dan seksama. Tulisan ini sebagai prolog sepatusepatuyunis menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1443H tahun 2022, berdasar pengumuman pemerintah akan dimulai hari minggu besok tanggal 3 April 2022.

 

yunis kartika
Foto by Icky - Yunis Kartika dan Samayo di area Masjid Raya Sumatera Barat.

Untuk itu sepatusepatuyunis mengucapkan; “Selamat menunaikan ibadah puasa 1443H bagi yang menjalankannya, senantiasa sehat dan bahagia dalam lindungan Allah SWT.” Bijak belanja ya, karena hargaharga tengah membumbung tinggi. Sesuaikan dengan isi kantong dan kebutuhan anda –nasehat emakemak blogger xoxoxo… Tabik!yk[]

 


*gonjong menurut KBBI berarti makin ke ujung makin lancip (seperti bentuk rebung); merupakan sudut lancip (pada pinggirannya dsb).






PS : sila untuk menulis komentar, membagikan atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan saling mengunjungi. Terima kasih sudah mampir ^_^




2 comments:

Mau ke masjid ini deh :)

April 5, 2022 at 11:07 PM comment-delete

wajib banget sis! pasti betah salat di sana, tempatnya kece abis, luas dan banyak spot fotonya juga.. xoxoxo... makasih udah mampir di sepatusepatuyunis :)

April 6, 2022 at 9:10 AM comment-delete

Post a Comment