Pantai Pasir Padi Pangkalpinang_ Edisi Olwen
Dok pribadi - Olwen di Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Bangka. |
“Gagasan melihat laut, berada didekatnya, menyaksikan
perubahan saat matahari terbit, matahari terbenam, sinar bulan, dan siang hari
dalam ketenangan, mungkin dalam badai, mengisi dan memuaskan pikiranku.”
—Charlotte Bronte—
Hanya lima
menit dari Bangka Botanical Garden, kami sudah tiba di kawasan wisata Pantai
Pasir Padi. Untuk masuk ke kawasan ini, cukup membayar retribusi parkir khusus
kendaraan roda 4 sebesar Rp.4.000,- atau sebesar Rp.2.000,- untuk roda 2. Jalan
masuknya mulus beraspal. Di sepanjang jalur pantai, terdapat warungwarung
makan, tendatenda dan kursikursi disediakan beserta aneka jajanan. Ada juga yang
menyewakan tikar untuk lebih bersantai sambil rebahan di bawah rindang pepohon
pinus yang tumbuh berderet di sepanjang batas bibir pantai.
Dok pribadi - Suasana pantai yang tengah surut ditingkahi para pencari lokan. |
Pantai Pasir
Padi surut bukan kepalang. Kalau dikirakira mungkin mencapai berkilo meter
surutnya dari bibir pantai. Jauh di ujung nampak gerakgerik kecil dari
orangorang, sebagian bermain, sebagian mencari lokan (kerang). Jerit tawa
gadisgadis usia belasan pecah tatkala roda motor yang mereka tumpangi melesak
masuk ke dalam bagian pasir pantai yang lembut. Segaris senyum tipis tergurat
di bibir Yunis. Icky memutuskan bergabung dengan para pencari lokan. Sementara Yunis
memilih menikmati semilir angin sembari menyesap kelapa muda dari kursimeja
kayu yang menghadap langsung ke pantai.
Dok pribadi - Salah seorang warga yang mencari lokan di Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Bangka. |
Terdapat beberapa
versi cerita mengenai asal usul nama Pantai Pasir Padi. Ada yang menyebutkan karena
pasirnya padat berbentuk seperti buliran padi, maka dinamakan Pantai Pasir
Padi. Lainnya merujuk pada sejarah, bahwa pada zaman Hindia Belanda, pernah dilakukan
program penanaman padi di sekitar pesisir pantai. Sehingga pantainya bernama Pantai
Pasir Padi. Namun kini, lokasi penanaman padi tersebut sudah ditumbuhi oleh
pepohon kelapa. Cerita lainnya tidak terlalu jelas, hanya saja tak lepas dari
mitos ataupun singgungan sejarah “katanya”.
Semakin siang
suasana semakin meriah dan riuh. Jangan heran kalau anda mendengar raungan knalpot
motormotor. Saking surutnya, ada sebuah area yang dibuat khusus untuk balap
motor MPX. Selain surut, pasirnya yang mayoritas padat mendukung untuk
dijadikan area balapan.
Dok pribadi - Salah satu spot untuk pengunjung sambil menikmati aneka jajanan. |
Dok pribadi - dudukduduk di bawah rindang pepohon pinus. |
Karena lokasinya
yang terletak tidak jauh dari pusat kota Pangkalpinang, Pantai Pasir Padi
menjadi tempat favorit masyarakat menikmati waktu luang. Banyak diantara
pekerja kantoran menyengajakan makan siang di sini. Jika anda penyuka suasana
pantai sepi, Pantai Pasir Padi bukan pilihan yang cocok. Namun jangan khawatir,
banyak pantai di Bangka, anda hanya tinggal memilihnya.yk[]
Foto by Bro Tony - Yunis Kartika di Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Bangka. |
“Laut tidak menghargai mereka yang terlalu cemas,
terlalu rakus, atau terlalu tidak sabar. Seseorang harus berbaring kosong,
terbuka,
tanpa memilih sebagai pantai menunggu hadiah dari
laut.”
—Anne Morrow Lindbergh—
PS : sila menulis komentar, membagikan
atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan saling
mengunjungi.
0 comments:
Post a Comment