Bangka Botanical Garden Penghijauan Dibekas Tambang Timah_ Edisi Olwen

 

bangka botanical garden
Dok pribadi - pepohon pinus mengapit jalan tanah di Bangka Botanical Garden.


  

 

 

“Tanah air adalah petakpetak yang harus diolah,

tanah air adalah lautan yang harus dibelah.”

—Najwa Shihab—

 

 

 


 

Apa yang terbetik saat mendengar kata “penghijauan”? Hutan dan gunung gundul nan tandus yang perlu penanaman pohon kembali? Atau upaya penyelamatan lahan gersang dan terbengkalai akibat pengerukan sumber daya alam habishabisan? Tahukah anda bahwa kawasan hijau Bangka Botanical Garden (BBG) dengan segala ekosistemnya saat ini berdiri di atas lahan terlantar bekas tambang timah?

*

 


bangka botanical garden
Dok pribadi - suasana yang asri dan sejuk di Bangka Botanical Garden.


Tidak sampai limabelas menit dari jembatan Emas, kami telah tiba di BBG yang terletak di Jalan Raya Pasir Padi, Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, Bangka. Lokasi BBG sebenarnya tidak jauh dari pantai Pasir Padi, masih satu arah hanya berbeda pintu masuk. Jujur saja, Bangka Botanical Garden tidak masuk dalam daftar kunjungan Yunis. Kalau bukan karena Bro Tony yang dengan sedikit persuasif membujuk Yunis dan Icky, kami tentunya tidak akan punya kisah ini untuk ditulis. Meski, ya, memang kami hanya sebentar saja di sana namun gaung cerita di balik berdirinya BBG mengundang decak kagum Yunis.

 

Memasuki area BBG, kesejukan dan suasana asri dari rindang pepohon besar yang tumbuh di sepanjang jejalan langsung terasa. Kolamkolam ikan air tawar berbagai ukuran menghampar. Sesuai dengan namanya Bangka Botanical Garden adalah lahan pengembangan holtikultura, peternakan, penyediaan bibit, perikanan, dan pakan ternak. Yang membuat BBG istimewa adalah paruparu Kota Pangkalpinang ini berdiri di atas lahan tanah bekas penambangan timah yang ditelantarkan, lahan gambut dan lahan berpasir.

 

Laksana pagar raksasa pohonpohon pinus tinggi menjulang mengapit sebuah jalan tanah merah, menambah keelokan BBG yang memang menjadi salah satu spot favorit pengunjung untuk berfoto. Sebuah kolam ikan terbesar khusus diperuntukan bagi pengunjung yang hobi memancing. Pada pinggiran kolamnya, saungsaung mungil didirikan guna kenyamanan pengunjung. Di saungsaung tersebut pengunjung bisa menggelar tikar untuk menyesap suasana sambil beristirahat dan menikmati penganan yang dibawa sendiri ataupun membeli dari kantin di BBG.

 


bangka botanical garden
Dok pribadi - Kolam ikan terbesar di area Bangka Botanical Garden untuk pemancingan umum.

bangka botanical garden
Dok pribadi - Salah satu saung yang bisa dipergunakan pengunjung secara bebas dan gratis.


Kelebihan BBG lainnya adalah, tempat rekreasi yang ramah keluarga ini memungkinkan pengunjungnya untuk belajar beternak, bertani, berkebun, bahkan berkuda. Kita bisa belajar langsung pada ahlinya yang memang sudah disediakan. Terdapat pula kebun yang ditumbuhi beragam buahbuahan dan sayuran, serta peternakan sapi perah yang ramah lingkungan. Lebih dari 200 ekor sapi dipelihara, baik sapi pedaging, sapi perah maupun sapi Bali.

 

Bangka Botanical Garden memang menjadi program percontohan di Indonesia yang dilakukan pihak swasta dalam mengelola dan menciptakan ekosistem baru. Komitmen, kerja keras, serta kerja cerdas pengelola sejak tahun 2006 kini membuahkan hasil. Lahan seluas 300 hektar yang tidak produktif, berubah menjadi agrowisata berlahan subur dengan konsep Zero Waste (bebas sampah dan/atau bisa didaur ulang). Juga menjadi tempat penelitian dan pendidikan dalam usaha pertanian, peternakan, dan perikanan terpadu dengan cara yang organik. Sungguh paket lengkap! Komitmen ini pulalah yang mengantarkan pengelola Bangka Botanical Garden mendapat pengakuan dan apresiasi tertinggi dari pemerintah Republik Indonesia, Kapaltaru.

 

Pengunjung sama sekali tidak dikenakan biaya tiket masuk untuk menikmati keindahan dan fasilitas yang ada di BBG. Namun, ada banyak cara jika kita ingin berkontribusi. Tidak membuang sampah sembarangan dari bekas makanan dan minuman yang kita bekal atau beli, misalnya. Atau kita bisa membeli sekadar pengananan hasil olahan susu yang tersedia di kantin untuk dibawa pulang sebagai oleholeh. Nah, jika anda penyuka agrowisata, Bangka Botanical Garden wajib masuk dalam daftar kunjungan ketika anda berada di Bangka.yk[]

 

 

 

yunis kartika
Foto by Bro Tony - Yunis Kartika di Bangka Botanical Garden.


 

 

“Orang bilang tanah kita tanah surga,

tongkat kayu dan batu jadi tanaman.”

— Koes Plus—

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PS : sila menulis komentar, membagikan atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan saling mengunjungi.

 

 

 

 

 

 

0 comments:

Post a Comment