“Bang Belim dan Ko Abing” Kisah Batu Belimbing Bangka Barat_ Edisi 3Some Travelers
3Some Trtavelers di Batu Belimbing Bangka Barat. |
“Alam memiliki kesederhanaan dan keindahan yang luar
biasa.”
—Richaerd P. Feynman—
Di bulan
Juni seharusnya belum masuk musim hujan. Namun, sejak beberapa waktu lamanya
cuaca ekstrim telah menjadi bagian dalam pembagian musim di Indonesia. Tidak
lagi musim hujan, pancaroba dan kemarau. Sepanjang tahun ini cuaca ekstrim
mendominasi. Hujan dan panas silih berganti dalam sehari. Di pagi hari hujan
turun dengan derasnya, menuju siang matahari tetiba meninggi dan panas
menyengat minta ampun, lalu semalaman akan turun hujan lagi disertai udara
dingin nan lembap. Perjalanan dari Pangkalpinang ke Toboali lalu ke Batu
Belimbing pun, ditingkahi permainan cuaca yang genit. Hujan-panas-gerimis
berangin-mendung-gerah dan basah.
Kami—saya, Icky
dan Bro Tony—menuju Dusun Jebu Laut, Desa Kelabat, Kecamatan Parit Tiga,
Kabupaten Bangka Barat, dimana Batu Belimbing berada. Sebuah fenomena alam yang
menyajikan susunan acak bebatuan raksasa dengan bentuk unik. Celahcelah
vertikal pada dinding batu terbentuk alami menyerupai buah belimbing, berwarna
abu dengan alur vertikal hitam pekat, sungguh alam melukis serta mengukir dengan teknik yang sempurna. Beberapa
diantaranya menjulang tinggi atau rebah melebar.
Dok 3Some Travelers - Batu Belimbing Bangka Barat yang bersih dan terawat. |
Ada sebuah
mitos yang berkembang menjadi legenda tentang asal muasal terbentuknya Batu
Belimbing. Seorang kawan baru bercerita bahwa suatu ketika ada dua orang karib
berbeda suku tinggal di daerah tersebut yang gemar menikmati matahari terbenam.
Tersebutlah Bang Belim suku Melayu dan Ko Abing suku Tionghoa, mereka laiknya
saudara selalu bersamasama.
Dok 3Some Travelers - Fasilitas yang tersedia di Batu Belimbing Bangka Barat. |
Suatu hari, kampung
yang mereka diami diteror wabah penyakit ganas. Hampir semua penduduk terkena,
tak terkecuali Bang Belim dan Ko Abing. Hingga suatu hari mereka mendengar kabar
bahwa di seberang pulau, tinggal seorang tabib yang bisa menyembuhkan wabah
penyakit tersebut. Singkatnya, bertemulah mereka dengan tabib serta dibekali
obat sebanyakbanyaknya untuk menyembuhkan wabah. Obat tersebut semacam buah
yang bentuknya mirip dengan belimbing.
Sekembalinya,
Bang Belim dan Ko Abing membagibagikan obat pada warga kampung, hingga
tersisalah 2 buah saja. Pilihannya adalah antara mereka berdua atau ibu dan
anak yang masih berharap mendapatkan obat. Mereka akhirnya mengalah memberikan
2 buah obat terakhir sehingga keduanya tak mampu bertahan melewati wabah.
Karena
kebaikan hati mereka penduduk sekitar memakamkan berdampingan di tempat biasa
mereka menikmati surya tenggelam. Tak berapa lama, di tempat keduanya
dimakamkan bermunculan bebatuan berbagai ukuran dengan bentuk menyerupai buah
obat dibagikan pada warga. Untuk mengenang kedua karib tersebut, warga sepakat
menamai keajaiban alam dengan nama Batu Belimbing. “Begitulah kirakira
ceritanya,” pungkas kawan baru saya.
Dok 3Some Travelers - Fenomena alam batu granit yang menyerupai buah belimbing di Bangka Barat. |
Secara
ilmiah, peneliti geologi menjelaskan jika Batu Belimbing (batu granit) muncul
akibat pembekuan pada magma dalam lapisan bumi yang usianya mencapai lebih
dari dua ratus tahun. Itu sebabnya kandungan timah di kepulauan Bangka Belitung
lebih tinggi dibanding pulaupulau lain di Indonesia. Karena secara geologi,
dasar yang membentuk pulau Bangka dan Belitung adalah batuan granit.
Dilongok dari
dekat, batuan granit bertekstur kasar dengan poripori besar yang mampu menyerap
air yang melewatinya. Namun seiring waktu, air pula yang mengikisnya perlahan
hingga pada suatu ketika, bentuknya akan mengalami perubahan. Di antara
bebatuan besar ini saya merasa semakin kecil, apalagi ketika berjalan di celah
diantara dua batu besar yang membentuk jalan setapak. Mata saya tak henti
menebar pandang penuh kekaguman. Hati kecil saya berbisik, “Ya, pasti akan
berubah. Tapi alam akan memilih yang terbaik untuk dirinya.”yk[]
Foto by Bro Tony - Yunis Kartika di Batu Belimbing Bangka Barat. |
“Saya sangat percaya bahwa alam membawa penghiburan
dalam semua masalah.”
—Anne Frank—
PS : sila menulis komentar, membagikan
atau meninggalkan alamat web/blog-nya untuk bertukar sapa dan saling
mengunjungi.
0 comments:
Post a Comment