promo bundling sepatualang series

promo bundling sepatualang series





Halo Penikmat Langkah dan Kata,

Kini tersedia promo bundling "Sepatualang Series", dapatkan diskon 11% setiap pembeliannya.

Terima kasih sudah melangkah bersama kami. 

Salam Sepatualang

*

*

 

 

 

"SEPATUALANG EDISI JALAN-JALAN KE BUKITTINGGI DAN PADANG"

 

Link Shopee:

https://s.shopee.co.id/5L3i2QzSZa

 

Link Tokopedia:

https://www.tokopedia.com/penerbitstiletto/sib-sepatualang-edisi-jalan-jalan-ke-bukittinggi-dan-padang-yunis-kartika-nonfiksi-perjalanan-travel-petualangan-1733035178757097234

 

Link Tiktokshop:

https://shop-id.tokopedia.com/view/product/1733035178757097234?encode_params=MIIBpgQMYf0jb7pIsOhd-IxwBIIBgusoUsKpI5mnZO0p1cqW4DCX1767RWpSz0PwKkZ5lfsDd68wBIBFCOXeo_QlORKvrza-je6gjt7WHKZkc-I9aemehsfArmyiQ6-4HjEG5GZX0-uZFoT85S5D5sbz4qcDv9-QA5x1MrZJfWT06W6wLn7yDHecAuBGUuxvu1HHq5qjZ4EHFXBanVUDHeuqNpCkrSEdY8Yc52KF-nwItjgYSl_jw36NMzaykgNJ-OUN94z1TgkF6-3_IepAd7ai_umv2xWIZSayrD_S8kHZWpw88SYbYx9dsetdU1n90zAMU-h1WRV9hYX2e6wp0IUjS4s2KZDC42_apJUWx1CjhwfyCvfzBtzG9wsFB1QpVJMlNTueOt77RRMkzPnJaI9hOn-MfU80XpoVRk7wrGOrdbngXspp9VRkJb7muXe-6jq82cRFzzCat3qg4_wx_SZNyNcekweK7Ssb7JoTMkzI2puc9w4eiXIH0_j72JtqBmUhJIena8cF_xqoJaTOt-hDMpJMna97BBBprgrRyMEFWONcDPmjMhcG&region=ID&locale=id-ID&source=seller_center&hide_tips=&no-cache=1&e=1

 

Link Whatsapp:

https://wa.me/628812731411

 

Link (ebook) Google Play Book:

https://play.google.com/store/books/details?id=5HGTEQAAQBAJ

 

 

#sepatualangyuniskartika #sepatusepatuyunis #stilettobook #penerbitstiletto #bangka #belitung #bukittinggi #padang #travelwriting #pesonaindonesia #jelajahnusantara







 

sepatualang edisi jalan-jalan ke bukittinggi dan padang 
sepatualang edisi jalan-jalan ke bukittinggi dan padang 
sepatualang edisi jalan-jalan ke bukittinggi dan padang


"Sepatualang Edisi Jalan-Jalan ke Bukittinggi dan Padang" Karya Yunis Kartika


Apa jadinya jika sebuah perjalanan dituturkan bukan hanya dari mata pejalan, tetapi juga dari langkah sepasang sepatu bernama Samayo?

Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Bukittinggi dan Padang bukan sekadar catatan perjalanan, melainkan ajakan untuk menyelami kisah di balik setiap jejak. Dari Bukittinggi dengan Jam Gadang yang tak pernah berhenti berdetak, rumah Bung Hatta yang sederhana, hingga lorong gelap Lubang Japang yang menyimpan luka sejarah, Ngarai Sianok yang memukau, Air Terjun Lembah Anai yang menyejukkan. Dari Padang dengan Masjid Raya yang megah, panorama Pantai Puruih yang merekam denyut sejarah pesisir, museum-museum yang bercerita, sampai randang yang merangkum filosofi hidup.

Dengan gaya bertutur yang akrab dan reflektif, buku ini menghadirkan perpaduan kisah, sejarah, dan rasa. Sebuah undangan untuk berjalan lebih perlahan, melihat lebih dalam, dan pulang dengan hati yang penuh.

#Sepatualang #SumatraBarat #YunisKartika @sepatusepatuyunis

Harga: Rp81.000

Pemesanan:
⭐ Stiletto Book
WA: 0881-2731-411 (bisa langsung scan barcode di foto)

#BukuPerjalanan #CatatanPerjalanan #NonFiksi #ExploreBukittinggi #ExplorePadang #ExploreSumatraBarat #Filosofi #CatatanSejarah #Travelling #BookstagramID #penerbitjogja #penerbitbukujogja #PenerbitStilettoBook #StilettoBook #YunisKartika #Sepatualang #SepatusepatuYunis


sepatualang edisi jalan-jalan ke bukittinggi dan padang 
sepatualang edisi jalan-jalan ke bukittinggi dan padang




 

sepatualang edisi jalan-jalan ke belitung 
sepatualang edisi jalan-jalan ke belitung



 “Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Belitung” 

Karya Yunis Kartika

 

Balitong atau Belitong demikian penduduk setempat menyebutnya. Pulau kecil penghasil timah ini kini dikenal dengan sebutan Negeri Laskar Pelangi berkat tetralogi novel Laskar Pelangi beserta filmnya yang menggambarkan keindahan panorama alam Pulau Belitung dan budaya penduduk setempat.

 

Geliat pariwisata meningkat serta memengaruhi kehidupan dan perekonomian penduduknya yang multietnis. Belitung pun dipercaya sebagai salah satu lokasi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi G20 tahun 2022 lalu.

 

Pada edisi kedua seri jalan-jalan Sepatualang ini, Olwen featuring 3Some Travelers mengajak Anda untuk menikmati pulau yang kaya sejarah dan hasil bumi. Menikmati pantai-pantainya yang indah, airnya yang biru jernih, berpasir putih, dengan gugusan batu-batu granitnya yang memesona dan ombaknya yang jinak. Hopping islands atau berkeliling pulau-pulau kecil dengan perahu merupakan kegiatan yang tak boleh dilewatkan. Bukan hanya layak, Belitung begitu istimewa untuk Anda kunjungi.

 

#Sepatualang #Belitung #YunisKartika @sepatusepatuyunis

 

Harga: Rp67.000

 

Pemesanan:

Stiletto Book

WA: 0881-2731-411

 

#BukuPerjalanan #CatatanPerjalanan #NonFiksi #ExploreBelitung #Filosofi #CatatanSejarah #Travelling #BookstagramID #penerbitjogja #penerbitbukujogja #PenerbitStilettoBook #StilettoBook


sepatualang edisi jalan-jalan ke belitung 
sepatualang edisi jalan-jalan ke belitung





Cover buku Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Bangka, terbitan Stiletto Indie Book
Cover buku Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Bangka, terbitan Stiletto Indie Book.

 

 

“Perjalanan bukan hanya menjejaki waktu dan tempat berbeda,

lebih dari itu mengembalikan semangat kekanakan, kegembiraan, kepolosan,

keingintahuan, spontanitas, dan kedalaman empati pelakunya.”

—Sepatualang—

 

 

 

Akhir tahun 2023 lalu, saya mulai menjalin komunikasi dengan Penerbit Stiletto Book Yogyakarta perihal buku seri catatan perjalanan yang rencananya akan diterbitkan secara berkala. Setelah melalui proses bersama, alhamdulillah buku perdana dari seri Sepatualang yang berjudul “Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Bangka” akhirnya rampung. Buku ini berisi kumpulan tulisan tentang perjalanan ke Bangka yang sebagian besar sudah saya posting di blog sepatusepatuyunis, namun sudah disesuaikan untuk kepentingan cetak buku.

 

Buku terbitan Stiletto Indie Book ini merupakan buku Pre Order (PO) yang hanya dijual secara online dan buku pesanan akan dicetak setelah pembeli melakukan konfirmasi pembayaran dengan waktu cetak kurang lebih 14 hari kerja.

 

Harga buku PO: Rp.72.000,-

Pemesanan:

⭐Stiletto Book

WA: 0881-2731-411

 

Kawan-kawan juga bisa memesan didaftar tautan berikut:

 

𝐒𝐞𝐩𝐚𝐭𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐄𝐝𝐢𝐬𝐢 𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧-𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚

 

Link Shopee:

Jual Stiletto Indie Book: Sepatualang Edisi Jalan-Jalan ke Bangka - Yunis Kartika - Nonfiksi - (Travelling/ Petualangan/ Perjalanan/ Wisata) | Shopee Indonesia

https://shp.ee/tqzgs50

 

Link Tokopedia:

Jual SIB: Sepatualang Edisi Jalan-Jalan ke Bangka - Yunis Kartika - Travel - Kab. Sleman - Penerbit Stiletto Book | Tokopedia

https://tokopedia.link/WycQYxsviIb

 

Link Google Play Book:

Sepatualang Edisi Jalan-Jalan ke Bangka oleh Yunis Kartika - Buku di Google Play

https://play.google.com/store/books/details?id=7Rv9EAAAQBAJ 

 


Blurb buku Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Bangka, terbitan Stiletto Indie Book
Blurb buku Sepatualang Edisi Jalan-jalan ke Bangka, terbitan Stiletto Indie Book.



Mari, sila ….

Ditunggu PO bukunya dan terima kasih banyak untuk kawan-kawan yang sudah dan akan memesan buku ini.

 

Salam Sepatualang,

Yunis Kartika, Olwen & 3Some Travelers.

 

 

 

#sepatualangedisijalanjalankebangka #yuniskartika #sepatusepatuyunis #traveling #bangka #jalanjalan #rekomendasibuku #bukuindie #stilettobook #stilettoindiebook #olwen #penerbitstilettobook #3sometravelers

 

 

 

 

 

 

 

 

kopi klotok jogja
Kopi Klotok, kenikmatan khas Jogja.


"Hidup yang baik itu sederhana: secangkir kopi, pisang goreng panas,

dan percakapan yang tak tergesa."

—Sepatualang—

 

 

 

Sore itu Jogja merunduk perlahan di bawah langit jingga. Angin dari utara membawa dingin yang turun pelan dari lereng Merapi. Mas Iqbal—pemandu yang menemani kami hari itu—mengusulkan agar malam ditutup dengan santap sederhana; ngopi santai di kawasan Kaliurang. Dengan semangat khas orang Jogja, ia bercerita bahwa tempat yang akan kami tuju kerap jadi persinggahan para pemburu kuliner dan pencinta kopi, terutama pelancong yang ingin merasakan sisi Jogja yang lebih bersahaja.

Jangan bayangkan kopi mahal dengan mesin berkilau atau menu western berharga tinggi. Tempat ini justru menawarkan wajah pedesaan sederhana, apa adanya, dan terasa hidup. Jika siang hari, pemandangannya bersisian dengan sawah. Warung itu bernama Kopi Klotok.

Shoe footprints

 

kopi klotok jogja
Dapur Kopi Klotok tempat kopi, pisang goreng, dan cerita dimasak bersamaan.

Dari luar, bangunannya tampak biasa saja—joglo kayu dengan dinding sederhana, dihiasi gantungan pisang yang bergerombol di beberapa sudut. Namun begitu kaki melangkah masuk, aroma khas langsung menyergap; kopi tubruk panas, pisang goreng renyah, dan asap wajan yang seolah tak pernah benar-benar padam. Aku duduk di kursi kayu panjang, menempelkan telapak tangan ke meja yang licin oleh waktu dan ribuan cerita.

Segelas kopi klotok terhidang di depanku. Kopi hitam dibanderol Rp5.000, kopi susu Rp7.500—harga minuman, lauk pauk, hingga paket makan lainnya pun ramah di kantong. Kesederhanaan yang jujur.

Nama “kopi klotok” sendiri terdengar unik. Konon, ia lahir dari bunyi air mendidih di ketel tradisional: klotok-klotok-klotok, suara yang terdengar sebelum air benar-benar masak. Di Jogja, istilah itu kemudian melekat untuk menyebut kopi tubruk yang diseduh dengan cara lama.

Seorang bapak di meja sebelah tersenyum, lalu berkata pelan, “Kopi klotok itu bukan sekadar minum kopi, Nak. Ini cara orang Jogja menikmati kopi. Dari bunyi air mendidihnya, dari wangi bubuk kopi yang direbus langsung di ketel. Rasanya jadi beda.”

Aku mengangguk sambil menyeruput perlahan. Rasanya pekat, getir, sekaligus menenangkan. Tak ada mesin espresso, tak ada latte art. Hanya kopi hitam dalam gelas kaca sederhana. Inilah Jogja—kota yang memilih mendidih perlahan, menolak gegas.

Shoe footprints


kopi klotok jogja
Sabar menunggu giliran demi telur dadar krispi.


Warung Kopi Klotok berada di kawasan Pakem, Kaliurang, sekitar 16 kilometer dari pusat Kota Jogja. Mulanya, ia hanyalah tempat singgah sederhana. Namun sejak awal 2000-an, popularitasnya menanjak, seiring konsistensi mereka merawat atmosfer tradisional yang kian langka.


menu makan khas kopi klotok jogja
Menu andalan Kopi Klotok yang anti gagal.


Menu yang disajikan pun bukan sekadar kopi. Ada sayur lodeh, tempe goreng, telur dadar krispi berukuran besar, pisang goreng, hingga jadah—makanan rumahan khas Jawa yang dihidangkan secara prasmanan. Rasanya seperti pulang ke dapur nenek yang akrab, murah, dan tak dibuat-buat. Tak heran Mas Iqbal begitu bersemangat mengajak kami kemari. Sementara itu, Icky dan Jemmy sudah lebih dulu sibuk mengisi piring dengan nasi dan lauk pilihannya.

Wisatawan lokal maupun mancanegara silih berganti datang, terlebih setelah media sosial ramai menyinggungnya. Namun meski popularitas meningkat, suasana warung tetap dijaga; kayu tua, lampu temaram, dan bunyi kompor berpadu dengan percakapan pengunjung yang bersahut-sahutan.

Shoe footprints

 

Kopi Klotok bukan sekadar tempat minum kopi. Ia adalah cermin budaya Jogja yang menjunjung kesederhanaan dan kebersamaan. Di sini, mahasiswa, seniman, keluarga, turis asing, hingga pejabat duduk semeja tanpa sekat. Semua setara.

Seorang ibu paruh baya di dapur sempat berujar ketika kutanya apakah ada tempat duduk khusus. “Mba, di sini semua sama. Mau datang naik mobil mewah atau motor butut, kalau sudah masuk ya duduknya sama. Makannya prasmanan. Cari tempat kosong saja.”

Nilai egaliter inilah yang membuat Kopi Klotok istimewa. Ia bukan sekadar soal rasa, tetapi ruang sosial yang mempraktikkan filosofi ngayomi—mengayomi siapa saja tanpa memandang latar belakang.

Kehadirannya juga membawa dampak ekonomi nyata bagi warga sekitar. Pisang yang digoreng, sayur yang dimasak, hingga perabot kayu yang digunakan, semua melibatkan tangan-tangan desa. Setiap hari, puluhan kilogram pisang habis. Berkarung-karung beras disulap menjadi nasi hangat. Pedagang kecil di sekitar kawasan pun ikut menikmati rezeki dari ramainya pengunjung.

Kini, Kopi Klotok tak lagi berdiri sendiri. Cabangnya bermunculan di beberapa titik Jogja. Namun cabang Pakem tetap menjadi yang paling ramai—barangkali karena suasananya yang lekat dengan aroma lereng Merapi.

Shoe footprints

 

Kalau hanya ingin kopi, Jogja punya banyak kafe modern. Namun orang datang ke Kopi Klotok bukan semata untuk minum. Mereka datang untuk pengalaman. Di sinilah wisata kuliner bertemu nostalgia. Warungnya terasa seperti rumah nenek di desa, lengkap dengan kipas angin tua, rak kaca berisi toples gula jawa, dan genteng kayu yang menyimpan panas siang hari.

Gelas kopi di depanku tinggal separuh. Pisang goreng baru saja diangkat dari wajan, uapnya masih menari. Aku menggigit perlahan—renyah di luar, lembut di dalam.

Mas Iqbal yang duduk di seberang nyeletuk, “Kopi klotok ini sederhana. Tapi justru itu yang bikin kangen. Ke Jogja rasanya belum lengkap kalau belum ke sini.”

Aku tersenyum. Ada semacam ritual tak tertulis, setiap kembali ke Jogja, Kopi Klotok menjadi check point. Tempat memastikan bahwa Jogja masih setia pada kesederhanaannya. Ia adalah perlawanan halus terhadap arus modernitas yang serba cepat.

Saat kafe-kafe kekinian menjual estetika industrial dan take away coffee, di sini kita diajak duduk lama, menikmati obrolan, dan menghargai waktu. Jogja memang kota yang tahu cara menjaga tempo. Ia tak ingin terburu-buru.

Shoe footprints

 

suasana di dapur kopi klotok jogja
Tangan-tangan yang bekerja, wajan yang tak pernah dingin, dan kopi yang setia menunggu.

Malam semakin larut. Lampu di dapur mulai meredup. Aku meneguk sisa kopi terakhir, lalu meletakkan gelas di piring kecil bermotif bunga lawas. Langkah kakiku bergerak keluar. Dari kejauhan, suara klotok-klotok air mendidih masih terdengar samar. Aku tersenyum.

Kopi Klotok Jogja bukan sekadar tempat minum kopi. Ia adalah ruang waktu yang membekukan nostalgia, ruang sosial yang merawat kesetaraan, dan ruang wisata yang menghidupkan ekonomi desa.

Yang terpenting, ia adalah rumah—bagi siapa saja yang merindukan kehangatan sederhana.[yk]

 

 

"Jogja bukan hanya kota. Ia adalah cara duduk pelan-pelan sambil menyeruput kopi klotok, menunggu pisang goreng matang, dan bercakap tanpa batas waktu."

—Sepatualang—